Aksi ini dilatarbelakangi kebijakan manajemen Go-Jek yang dianggap merugikan para sopir Gojek.
Sulistyo (bukan nama sebenarnya dan ingin namanya disamarkan) mengaku
kebijakan yang dianggap merugikan itu mulai kemarin, Senin (3/7).
Ada pengurangan poin yang berdampak bonus atau uang yang biasa dibawa pulang.
Menurutnya, sebelum kebijakan itu berlaku, point diberlakukan sesuai
jarak dan frekuensi dari mengantar baik barang (Go Send), mengantar
makanan (Go Food), atau orang (Go Ride atau Go Car).
Satu kali antar bisa didapat antara 2-3 point.
Bila point itu mencapai 20 point sudah bisa didapat bonus Rp 100.000.
Saat ini point itu berlaku flat sekali antar 1 point kecuali Go Food yang masih 2 point.
Jika dirata-rata baru 20 kali mengantarlah didapat bonus Rp 100.000 (20 point).
Belum lagi kebijakan adanya potongan harga sebesar 20 persen yang harus ditanggung oleh sopir/driver.
Sebelumnya ditanggung pihak Go-Jek.
Sebelumnya ditanggung pihak Go-Jek.
Kebijakan tersebut langsung berdampak pada pendapatan yang diterima oleh
sopir.mengatakan, selama dua hari terjadi pengurangan pendapatan sampai
50 persen dari biasanya.“Kalau dulu kita bisa dapat Rp 500.000,
termasuk bonus dengan point yang dikumpulkan kita. Sekarang kita bawa
pulang cuma Rp 300.000 bahkan bisa kurang. Uang itukan masih dipotong
bensin, kita beli makan.
Belum kalau motor rusak,” keluh bapak beranak dua ini.Ia berharap
kebijakan yang merugikan para sopir itu segera dihentikan karena membuat
para sopir semakin berkurang pendapatannya sementara kebutuhan keluarga
tetap.“Dulu itu dengan 20 point bisa dapat 150 ribu bonusnya saja,
berkurang jadi Rp 100.000, sekarang untuk dapat 20 point susah sekali.
Karena harus 20 kali antar kecuali Go Food. Tapi Go Food juga makan
waktu lama dan biaya,” tambahnya lagi.Padahal mendapat bonus dari point
seringkali jadi patokan para sopir untuk bekerja sehari-hari. Rudi
(bukan nama sebenarnya) setiap hari mengandalkan patokan bonus ketika
berhenti bekerja.“Biasanya kalau sudah dapat point dan dapat bonus ya
sudah berhenti.
Sayang badan karena kalau di jalanan terus, capek, mata nggak enak takut
jadi sakit saja kalau terus-terusan di jalanan,” ujar warga Jagakarsa
ini.Sampai berita ini diturunkan humas Go-Jek belum bisa dihubungi. PR
Manager Go-Jek Rindu Ragilia tidak bisa dihubungi, di Whatsapp belum
dijawab. [ Tribun News ]
Mulai Besok Driver Gojek Mogok, Ini Sebabnya
Description: Mulai Besok Driver Gojek Mogok, Ini SebabnyaViews:
0 Kommentare:
Posting Komentar